29 September 2012

Strategi Pengembangan Kecerdasan Motorik Halus


Beda Anak beda pencapaiannya
Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Ada anak usia 4 tahun yang mahir berenang. Ada pula anak yang genap 6 tahun belum dapat makan dengan rapih. Anak perempuan cederung lebih dini dalam kecerdasan motorik halus, terutama soal kecekatannya. Sedangkan anak laki-laki lebih unggul dalam melangkah, melempar, menangkap bola, dan menaiki atau menuruni tangga. Sementara anak perempuan menunjukkan kemampuan yang lebih baik saat berjingkat-jingkat, meloncat, dan berlari cepat.
Menurut Mollie and Russell Smart, perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulai yang didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan dapat meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha dilakukan si kecil.
Pencapaian kemampuan
Pencapaian kemampuan motorik halus (adaftif) anak akan tampak pada usia 2-5 tahun. Berikut tahapan kemampuan sesuai usia yang dapat dimiliki oleh seorang anak:
Usia 2 tahun
Mencontoh bentuk-bentuk yang melingkar. Mampu menyusun dan membangun tugu yang terdiri dari 7 buah balok. Memasukkan sendok kosong ke dalam mulut dengan benar. Sebagian anak mampu membuka satu per satu halaman bukunya. Memegangi gelas dengan satu tangan. Bahkan ada anak yang dapat menggunting dan melipat kertas sambil bercakap-cakap.
Dalam penguasaan anggota gerak tubuhnya yang lain, ia sudah mampu memanjat anak tangga sekaligus menuruninya. Ia pun mulai menjadi teman ayahnya bermain, karena kemampuannya menendang bola besar sudah mulai terbentuk.
Usia 3 tahun
Mampu membuat garis lurus, menyusun 9 buah balok. Memasukkan sendok berisi makanan ke mulut tanpa banyak yang tumpah. Di usia ini anda dapat mulai mengajarinya menulis. Sebab, diantara usia 3,5-4,5 tahun, pengendalian otot-otot tangan dan jari-jari yang diperlukan untuk menulis simbol-simbol lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan koordinasi organ-organ bicara yang dibutuhkan untuk perkembangan bahasanya.
Usia 4 tahun
Bisa menggunting garis lurus dengan baik. Dapat menggambar dan mencoret-coret huruf meski dalam bentuk kasar. Mampu mengenakan bajunya sendiri.
Usia 5 tahun
Mampu melipat kertas menjadi bentuk segitiga. Dapat secara tepat menggambar bentuk kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan ia sudah bisa menangkap bola kecil dan melemparkannya kembali dengan lebih baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti garis lurus.
 Agar perkembangan motorik halus anak optimal orang tua perlu…..
  • Bersabar. Apa yang mudah bagi kita, tidak demikian untuk si kecil.
  • Siapkan atmosfer belajar kondusif agar anak bisa berkonsentrasi.
  • Berikan anak kesempatan memilih belajar apa yang disukainya.
Ajari anak menyelesaikan kegiatannya belajarnya. Jangan berhenti hanya karena ia bosan. Ini adalah upaya menanamkan sikap tekun dan bertanggung jawab. 

Aneka Perkembangan Motorik Halus

Berikut tahapan beberapa perkembangan motorik halus seperti dijelaskan Rini.
* Mengikuti Objek ke Garis Tengah
*      Dilakukan kira-kira ketika usia bayi 1 minggu dan sudah harus bisa sampai usianya 1 bulan 2 minggu.
*      Objeknya bisa berupa sinar/cahaya, suara dan benda. Biasanya objek yang menarik perhatian karena memiliki warna-warna “menyala” seperti merah, kuning, hijau.
*      Cara stimulasi, gerakkan objek dengan warna terang tadi dari pinggir mata sampai kira-kira ke arah garis tengah. Diharapkan bayi akan mengikuti objek tersebut sampai ke garis tengah.
* Mengikuti Objek Lewat Garis Tengah (usia 3 minggu – 2 bulan 3 minggu)
Cara stimulasi, arahkan benda dari arah pinggir sampai lewat garis tengah. Diharapkan mata bayi akan mengikuti gerakan benda tersebut.



*Menggenggam (1 bulan 3 minggu – 3 bulan 1 minggu)
Cara stimulasi, beri mainan yang mengeluarkan bunyi dan memiliki pegangan (kerincingan). Biarkan ia menggenggamnya.

* Kedua Tangan Bersentuhan (1,5 bulan – 3 bulan)
*      Umumnya bayi suka sekali memainkan/mengamati tangannya. Di usia ini kedua tangannya mulai saling menyentuh atau malah menyatu.
*      Cara stimulasi, gantungkan benda atau mainan di atas tempat tidurnya, agar bayi berusaha meraihnya. Sebaiknya, objeknya jangan berputar karena koordinasi matanya belum baik. Benda berputar juga membuat mata bayi tidak terfokus pada satu objek.
* Mengikuti Objek 180 Derajat (1 bulan 3 minggu – sekitar 4 bulan)
Bayi mengikuti objek yang digerakkan oleh orang tuanya dari pinggir yang satu sampai ke ujung pinggir mata lainnya.

*Meraih Benda (3 bulan 3 minggu – 5 bulan)
Orang tua dapat menaruh obyek atau mainan di dekatnya, biarkan bayi mencoba meraihnya. Prinsipnya, di sini belum ada mobilisasi/perpindahan benda. Jadi, hanya gerakan tangan yang meraih saja.

*Mencari Benda yang Dijatuhkan (4 bulan 1 minggu – nyaris 6 bulan)
*      Stimulasi diberikan untuk menilai koordinasi gerakan benda yang berpindah dan apakah bayi dapat melihat sekaligus mengikuti benda yang bergerak tadi.
*      Cara stimulasi, buat gumpalan benang warna merah (bisa dari benang wol) menjadi semacam pom-pom dengan diameter sekitar 4-5 cm. Taruh di atas kepala anak lalu gelindingkan. Ia akan berusaha melihat gumpalan benang yang berada di atas kepalanya itu. Begitu juga ketika benangnya dijatuhkan, dia akan mencarinya
* Menggaruk Manik-manik (4 bulan 3 minggu – 6 bulan)
*      Jangan pilih manik-manik yang ukurannya kelewat kecil, karena bahaya bila tertelan. Bukan pula makanan kecil yang tergolong keras seperti kacang, tapi gunakan kismis. Dudukkan bayi dan taruh kismis di depannya. Ia akan mengambilnya menggunakan kelima jarinya.
*      Kemampuan menggaruk ini nantinya akan berkembang menjadi kemampuan menjumput di usia 9 bulanan.
* Memindahkan Kubus ke Tangan Lain (5 bulan 1 minggu – sekitar 8 bulan)
Cara stimulasi, beri sebuah kubus. Dia akan memegang kubus tersebut dengan sebelah tangannya kemudian memindahkannya ke tangan lain. Pilih kubus yang terbuat dari kain.

*Mengambil 2 Kubus (5 bulan 3 minggu – 9 bulan 3 minggu)
Cara stimulasi, taruh beberapa kubus di hadapannya. Di range usia ini ia sudah mulai bisa mengambil lebih dari satu kubus dengan menggunakan kedua tangannya.
Keterampilan motorik halus (fine motor skills)
Membantu anak usia prasekolah mengembangkan keterampilan motorik halus  Keterampilan motorik halus (fine motor skills) adalah aktivitas-aktivitas yang memerlukan pemakaian otot-otot kecil pada tangan. Aktivitas ini termasuk memegang benda kecil seperti manik-manik, butiran kalung, memegang pencil dengan benar, menggunting, mengikat tali sepatu, mengancing, dan menarik ritsleting. Sangat gampang melihat betapa pentingnya keterampilan motorik halus pada setiap area kehidupan si kecil.
Hampir sepanjang hari di sekolah, anak menggunakan keterampilan motorik halusnya. Misalnya di kelas taman kanak-kanak. Anak banyak mengerjakan hal seperti menggunting gambar dari majalah lalu menempelkannya di kertas. Mewarnai dan menulis nama mereka. Dalam kelas kesenian, anak sering membuat kalung dari tali dan butiran manik. Saat istirahat makan, mereka membuka bekalnya dan makan dengan menggunakan sendok. Saat bermain di lapangan, kadang mereka harus mengikat tali sepatu yang lepas, mengancing baju, dll. Keterampilan motorik halus sangatlah penting dalam kehidupan mereka dan dapat secara langsung mempengaruhi rasa percaya diri anak dan kesuksesan di sekolah Mengapa sebagian anak mengalami kesulitan dalam keterampilan motorik halus?
Pesatnya kemajuan teknologi jaman sekarang seperti video games dan komputer, anak-anak kurang menggunakan waktu mereka untuk permainan yang memakai motorik halus. Ini bisa menyebabkan kurang berkembangnya otot-otot halus pada tangan. Keterlambatan perkembangan otot-otot ini menyebabkan kesulitan menulis ketika anak masuk sekolah. Beberapa anak menunjukkan keterlambatan dalam kemampuan motorik halus karena keterlambatan tumbuh kembang atau diagnosa medik seperti Down syndrome atau cerebral palsy (cacat mental).
Bagaimana meningkatkan keterampilan motorik halus anak?
Beberapa keterampilan tangan yang penting bagi anak untuk dikembangkan, di antaranya :
Mampu melengkungkan telapak tangan membentuk cekungan (palmar arching)
Menggunakan jari telunjuk dan jempol untuk memegang suatu benda, sembari menggunakan jari tengah dan jari manis untuk kestabilan tangan (hand side separation)
Membuat bentuk lengkung dengan jempol dan telunjuk (open web space)
Aktivitas-aktivitas untuk mengembangkan keterampilan motorik halus :
Vertical Surfaces (permukaan vertikal)
Latihan pada permukaan vertikal membantu mengembangkan otot-otot kecil pada tangan dan pergelangan, sekaligus otot-otot yang lebih besar (motorik kasar) pada lengan dan punggung. Otot-otot yang besar diperlukan untuk membantu kestabilan sementara melakukan tugas motorik halus. Menggambar dan mewarnai pada papan tulis atau sepotong kertas yang ditempel di dinding adalah cara yang paling mudah untuk menggunakan permukaan vertikal. Aktivitas lain misalnya menggambar dan bermain dengan odol/krim cukur pada ubin di kamar mandi pada saat mandi, ‘menggambar’ pagar rumah dengan air dan kuas, atau mencopot dan memasang magnet pada kulkas. Gunakanlah imaginasi kreatif Anda untuk latihan-latihan permukaan vertikal lain.
Merobek dan meremas
Merobek dan meremas kertas membantu mengembangkan otot halus pada tangan, yang juga digunakan untuk menulis. Buatlah anak merobek kertas koran dengan jari-jarinya dan meremasnya menjadi bola-bola untuk membuat prakarya (misalnya orang-orangan, boneka beruang), atau sekedar melemparnya masuk ke dalam kaleng sampah. Begitu anak menguasai tugas ini, buatlah dia meremas kertas hanya dengan satu tangan. Terakhir, buatlah anak meremas kertas tisu menjadi bola kecil hanya dengan menggunakan ujung jari. Tempelkan bola-bola tisu ini pada papan untuk membuat suatu gambar.
Aktivitas sejenis lainnya yaitu membuat anak merobek kertas berwarna atau kertas tisu, lalu mengelemnya pada berbagai material untuk membuat gambar mosaik (gambar yang terbentuk dari potongan-potongan berbagai warna).
In-Hand Manipulation (manipulasi tangan)
Manipulasi tangan memerlukan penggunaan semua kemampuan motorik halus yang dituliskan di atas. Kita semua bergantung pada manipulasi tangan sepanjang hari. Contohnya ketika kita memasukkan uang logam ke dalam mesin minuman/celengan. Kita memegang semua uang logam di dalam satu telapak tangan (palmar arching). Sementara kita memasukkan uang logam ke dalam mesin, kita memindahkan satu koin ke ujung jempol dan telunjuk satu persatu (web space), sementara pada saat yang sama menjaga koin sisanya tetap aman di dalam genggaman telapak tangan dengan menggunakan jari-jari lain (hand side separation).
Anak dapat berlatih keterampilan ini dengan memasukkan koin ke dalam celengan. Buatlah suatu permainan untuk melihat berapa banyak benda kecil, misalnya koin, bola kapas, atau potongan puzzle yang anak dapat manipulasi di dalam telapak tangannya. Memindahkan benda ke arah dalam telapak tangan lebih mudah dari pada memindahkan benda ke luar dari telapak tangan. Mulailah dengan satu benda dan tingkatkan jumlahnya sejalan semakin terampilnya anak.
Menggambar dan mewarnai
Sering kali anak-anak menggunakan pensil, krayon, dan marker sebelum tangan-tangan mereka siap untuk alat-alat tulis tersebut. Hal ini bisa menyebabkan pembelajaran memegang pensil dengan cara yang tidak efisien, yang pada akhirnya menjadi masalah. Untuk menyemangati anak mengembangkan pola memegang yang benar, berilah anak alat-alat tulis yang bisa membantu perkembangan keterampilan motorik halus. Misalnya, crayon yang pendek (tidak lebih dari 5 cm panjangnya), akan membuat anak menggunakan keterampilan tangannya dari pada seluruh tangan. Kapur tulis berbentuk bulat telur akan membuat anak menggunakan teknik open web space (lihat di atas). Terakhir, menggambar dan mewarnai pada permukaan vertikal akan menempatkan pergelangan tangan pada sudut yang tepat untuk membentuk palmar arching.
Referensi
  1. Mollie S. Smart and Russell C. Smart, Children Development and Relationships, Collier MacMillan International Edition.
  2. Joan Beck, Meningkatkan Kecerdasan Anak, Pustaka Delaprasta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar