Beda Anak beda pencapaiannya
Kecerdasan
motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Ada
anak usia 4 tahun yang mahir berenang. Ada pula anak yang genap 6 tahun belum
dapat makan dengan rapih. Anak perempuan cederung lebih dini dalam kecerdasan
motorik halus, terutama soal kecekatannya. Sedangkan anak laki-laki lebih
unggul dalam melangkah, melempar, menangkap bola, dan menaiki atau menuruni
tangga. Sementara anak perempuan menunjukkan kemampuan yang lebih baik saat
berjingkat-jingkat, meloncat, dan berlari cepat.
Menurut
Mollie and Russell Smart, perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak
dan stimulai yang didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang
lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan dapat meningkatkan
ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama
kehidupannya.
Setiap
anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal
mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk
mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang
dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang
mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa
si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa takut dapat
mengganggu usaha dilakukan si kecil.
Pencapaian kemampuan
Pencapaian
kemampuan motorik halus (adaftif) anak akan tampak pada usia 2-5 tahun. Berikut
tahapan kemampuan sesuai usia yang dapat dimiliki oleh seorang anak:
Usia
2 tahun
Mencontoh
bentuk-bentuk yang melingkar. Mampu menyusun dan membangun tugu yang terdiri
dari 7 buah balok. Memasukkan sendok kosong ke dalam mulut dengan benar.
Sebagian anak mampu membuka satu per satu halaman bukunya. Memegangi gelas
dengan satu tangan. Bahkan ada anak yang dapat menggunting dan melipat kertas
sambil bercakap-cakap.
Dalam
penguasaan anggota gerak tubuhnya yang lain, ia sudah mampu memanjat anak
tangga sekaligus menuruninya. Ia pun mulai menjadi teman ayahnya bermain,
karena kemampuannya menendang bola besar sudah mulai terbentuk.
Usia
3 tahun
Mampu
membuat garis lurus, menyusun 9 buah balok. Memasukkan sendok berisi makanan ke
mulut tanpa banyak yang tumpah. Di usia ini anda dapat mulai mengajarinya
menulis. Sebab, diantara usia 3,5-4,5 tahun, pengendalian otot-otot tangan dan
jari-jari yang diperlukan untuk menulis simbol-simbol lebih mudah diperoleh
dibandingkan dengan koordinasi organ-organ bicara yang dibutuhkan untuk
perkembangan bahasanya.
Usia
4 tahun
Bisa
menggunting garis lurus dengan baik. Dapat menggambar dan mencoret-coret huruf
meski dalam bentuk kasar. Mampu mengenakan bajunya sendiri.
Usia
5 tahun
Mampu
melipat kertas menjadi bentuk segitiga. Dapat secara tepat menggambar bentuk
kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan ia sudah bisa menangkap bola kecil dan
melemparkannya kembali dengan lebih baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti
garis lurus.
Agar
perkembangan motorik halus anak optimal orang tua perlu…..
- Bersabar. Apa
yang mudah bagi kita, tidak demikian untuk si kecil.
- Siapkan
atmosfer belajar kondusif agar anak bisa berkonsentrasi.
- Berikan anak
kesempatan memilih belajar apa yang disukainya.
Ajari
anak menyelesaikan kegiatannya belajarnya. Jangan berhenti hanya karena ia
bosan. Ini adalah upaya menanamkan sikap tekun dan bertanggung jawab.
Aneka Perkembangan Motorik Halus
Berikut tahapan beberapa
perkembangan motorik halus seperti dijelaskan Rini.
* Mengikuti Objek ke Garis
Tengah



* Mengikuti Objek Lewat Garis
Tengah (usia 3 minggu – 2 bulan 3 minggu)
Cara stimulasi, arahkan benda
dari arah pinggir sampai lewat garis tengah. Diharapkan mata bayi akan
mengikuti gerakan benda tersebut.
*Menggenggam (1 bulan 3 minggu – 3 bulan 1 minggu)
Cara stimulasi, beri mainan
yang mengeluarkan bunyi dan memiliki pegangan (kerincingan). Biarkan ia
menggenggamnya.
* Kedua Tangan Bersentuhan (1,5 bulan – 3 bulan)


* Mengikuti Objek 180 Derajat
(1 bulan 3 minggu – sekitar 4 bulan)
Bayi mengikuti objek yang digerakkan oleh orang tuanya dari pinggir yang satu sampai ke ujung pinggir mata lainnya.
Bayi mengikuti objek yang digerakkan oleh orang tuanya dari pinggir yang satu sampai ke ujung pinggir mata lainnya.
*Meraih Benda (3 bulan 3 minggu – 5 bulan)
Orang tua dapat menaruh obyek
atau mainan di dekatnya, biarkan bayi mencoba meraihnya. Prinsipnya, di sini
belum ada mobilisasi/perpindahan benda. Jadi, hanya gerakan tangan yang meraih
saja.
*Mencari Benda yang Dijatuhkan (4 bulan 1 minggu – nyaris 6 bulan)


* Menggaruk Manik-manik (4
bulan 3 minggu – 6 bulan)


* Memindahkan Kubus ke Tangan
Lain (5 bulan 1 minggu – sekitar 8 bulan)
Cara stimulasi, beri sebuah
kubus. Dia akan memegang kubus tersebut dengan sebelah tangannya kemudian
memindahkannya ke tangan lain. Pilih kubus yang terbuat dari kain.
*Mengambil 2 Kubus (5 bulan 3
minggu – 9 bulan 3 minggu)
Cara stimulasi, taruh beberapa
kubus di hadapannya. Di range usia ini ia sudah mulai bisa mengambil lebih dari
satu kubus dengan menggunakan kedua tangannya.
Keterampilan
motorik halus (fine motor skills)
Membantu
anak usia prasekolah mengembangkan keterampilan motorik halus Keterampilan motorik halus (fine motor
skills) adalah aktivitas-aktivitas yang memerlukan pemakaian otot-otot kecil
pada tangan. Aktivitas ini termasuk memegang benda kecil seperti manik-manik,
butiran kalung, memegang pencil dengan benar, menggunting, mengikat tali
sepatu, mengancing, dan menarik ritsleting. Sangat gampang melihat betapa
pentingnya keterampilan motorik halus pada setiap area kehidupan si kecil.
Hampir
sepanjang hari di sekolah, anak menggunakan keterampilan motorik halusnya.
Misalnya di kelas taman kanak-kanak. Anak banyak mengerjakan hal seperti
menggunting gambar dari majalah lalu menempelkannya di kertas. Mewarnai dan
menulis nama mereka. Dalam kelas kesenian, anak sering membuat kalung dari tali
dan butiran manik. Saat istirahat makan, mereka membuka bekalnya dan makan
dengan menggunakan sendok. Saat bermain di lapangan, kadang mereka harus
mengikat tali sepatu yang lepas, mengancing baju, dll. Keterampilan motorik
halus sangatlah penting dalam kehidupan mereka dan dapat secara langsung
mempengaruhi rasa percaya diri anak dan kesuksesan di sekolah Mengapa sebagian
anak mengalami kesulitan dalam keterampilan motorik halus?
Pesatnya
kemajuan teknologi jaman sekarang seperti video games dan komputer, anak-anak
kurang menggunakan waktu mereka untuk permainan yang memakai motorik halus. Ini
bisa menyebabkan kurang berkembangnya otot-otot halus pada tangan.
Keterlambatan perkembangan otot-otot ini menyebabkan kesulitan menulis ketika
anak masuk sekolah. Beberapa anak menunjukkan keterlambatan dalam kemampuan
motorik halus karena keterlambatan tumbuh kembang atau diagnosa medik seperti
Down syndrome atau cerebral palsy (cacat mental).
Bagaimana
meningkatkan keterampilan motorik halus anak?
Beberapa
keterampilan tangan yang penting bagi anak untuk dikembangkan, di antaranya :
Mampu
melengkungkan telapak tangan membentuk cekungan (palmar arching)
Menggunakan
jari telunjuk dan jempol untuk memegang suatu benda, sembari menggunakan jari
tengah dan jari manis untuk kestabilan tangan (hand side separation)
Membuat
bentuk lengkung dengan jempol dan telunjuk (open web space)
Aktivitas-aktivitas
untuk mengembangkan keterampilan motorik halus :
Vertical Surfaces (permukaan vertikal)
Latihan
pada permukaan vertikal membantu mengembangkan otot-otot kecil pada tangan dan
pergelangan, sekaligus otot-otot yang lebih besar (motorik kasar) pada lengan
dan punggung. Otot-otot yang besar diperlukan untuk membantu kestabilan
sementara melakukan tugas motorik halus. Menggambar dan mewarnai pada papan
tulis atau sepotong kertas yang ditempel di dinding adalah cara yang paling
mudah untuk menggunakan permukaan vertikal. Aktivitas lain misalnya menggambar
dan bermain dengan odol/krim cukur pada ubin di kamar mandi pada saat mandi,
‘menggambar’ pagar rumah dengan air dan kuas, atau mencopot dan memasang magnet
pada kulkas. Gunakanlah imaginasi kreatif Anda untuk latihan-latihan permukaan
vertikal lain.
Merobek dan meremas
Merobek
dan meremas kertas membantu mengembangkan otot halus pada tangan, yang juga
digunakan untuk menulis. Buatlah anak merobek kertas koran dengan jari-jarinya
dan meremasnya menjadi bola-bola untuk membuat prakarya (misalnya orang-orangan,
boneka beruang), atau sekedar melemparnya masuk ke dalam kaleng sampah. Begitu
anak menguasai tugas ini, buatlah dia meremas kertas hanya dengan satu tangan.
Terakhir, buatlah anak meremas kertas tisu menjadi bola kecil hanya dengan
menggunakan ujung jari. Tempelkan bola-bola tisu ini pada papan untuk membuat
suatu gambar.
Aktivitas
sejenis lainnya yaitu membuat anak merobek kertas berwarna atau kertas tisu,
lalu mengelemnya pada berbagai material untuk membuat gambar mosaik (gambar
yang terbentuk dari potongan-potongan berbagai warna).
In-Hand Manipulation (manipulasi tangan)
Manipulasi
tangan memerlukan penggunaan semua kemampuan motorik halus yang dituliskan di
atas. Kita semua bergantung pada manipulasi tangan sepanjang hari. Contohnya
ketika kita memasukkan uang logam ke dalam mesin minuman/celengan. Kita
memegang semua uang logam di dalam satu telapak tangan (palmar arching).
Sementara kita memasukkan uang logam ke dalam mesin, kita memindahkan satu koin
ke ujung jempol dan telunjuk satu persatu (web space), sementara pada saat yang
sama menjaga koin sisanya tetap aman di dalam genggaman telapak tangan dengan
menggunakan jari-jari lain (hand side separation).
Anak
dapat berlatih keterampilan ini dengan memasukkan koin ke dalam celengan. Buatlah
suatu permainan untuk melihat berapa banyak benda kecil, misalnya koin, bola
kapas, atau potongan puzzle yang anak dapat manipulasi di dalam telapak
tangannya. Memindahkan benda ke arah dalam telapak tangan lebih mudah dari pada
memindahkan benda ke luar dari telapak tangan. Mulailah dengan satu benda dan
tingkatkan jumlahnya sejalan semakin terampilnya anak.
Menggambar dan mewarnai
Sering
kali anak-anak menggunakan pensil, krayon, dan marker sebelum tangan-tangan
mereka siap untuk alat-alat tulis tersebut. Hal ini bisa menyebabkan
pembelajaran memegang pensil dengan cara yang tidak efisien, yang pada akhirnya
menjadi masalah. Untuk menyemangati anak mengembangkan pola memegang yang
benar, berilah anak alat-alat tulis yang bisa membantu perkembangan keterampilan
motorik halus. Misalnya, crayon yang pendek (tidak lebih dari 5 cm panjangnya),
akan membuat anak menggunakan keterampilan tangannya dari pada seluruh tangan.
Kapur tulis berbentuk bulat telur akan membuat anak menggunakan teknik open web
space (lihat di atas). Terakhir, menggambar dan mewarnai pada permukaan
vertikal akan menempatkan pergelangan tangan pada sudut yang tepat untuk
membentuk palmar arching.
Referensi
- Mollie S.
Smart and Russell C. Smart, Children Development and Relationships, Collier
MacMillan International Edition.
- Joan Beck,
Meningkatkan Kecerdasan Anak, Pustaka Delaprasta